
Mimika ( Jurnal Timika ) – Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman membeberkan hasil pemeriksaan atau keterangan dari saksi berkaitan dengan viralnya video 45 detik yang menyebut diduga mobil Polsek Tembagapura digunakan sebagai taksi gelap.
Kapolres Mimika mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi yang juga seorang masyarakat yang telah dimintai keterangan, dia menyebut jika mama-mama sedang membayar utang kepada pria berbaju hitam dalam video tersebut, bukan melakukan transaksi soal taksi gelap.
Setelah didalami kepolisian, diketahui jika pria berbaju hitam tersebut adalah Agus seorang warga sipil, bukan anggota polsek.
“Yang bersangkutan menerangkan jika dirinya sedang menagih hutang kepada dua mama-mama tersebut, jadi mama itu ada utang, utang kios, kepada Agus,” ujar Kapolres saat ditemui wartawan di Mako Polres 32.
Dikatakan, jumlah utang mama-mama kepada Agus senilai Rp800.000 dan Rp1.000.000.
“Info yang beredar mobil Polsek dijadikan taksi gelap itu tidak benar, kita juga sudah panggil, dua mama tersebut untuk klarifikasi,” tutur Kapolres.
Selanjutnya, dalam video yang diterbitkan oleh Humas Polres Mimika, mama-mama dalam video viral 45 detik itu, Irina menyebut, jika saat itu dirinya memang tidak membayar mobil atau uang transportasi.
“Itu tidak untuk membayar mobil, itu kita tidak ada bis, jadi kita mau turun (ke Mimika) juga bingung, jadi Kapolsek bantu kita, tapi karena kita ambil bon jadi, (sebelum) turun begini dia (Agus) bilang, bayar bon itu dulu baru turun (Mimikal),” tuturnya.
“Jadi kita kasih uang (untuk bayar utang) baru naik mobil, jadi bukan bayar mobil,” imbuhnya.
Dalam video lain yang diterima, Agus mengaku, dirinya memang sedang menagih utang kepada mama-mama yang akan turun ke Timika seperti yang terlihat dalam video tersebut.
Agus mengaku, uangnya sudah lama di mama-mama tersebut, dan baru bertemu saat itu, sehingga dirinya menagih uang itu, tidak ada hubungan dengan mobil (Polsek Tembagapura).
“Saya sudah meminta maaf karena video itu, nama baik Polsek Tembagapura sudah tercemar, oleh ulah oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab,” tutupnya. (Red)