MIMIKA ( Jurnal Timika ) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang merupakan sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim telah membakar kendaraan roda empat milik Polres Yahukimo di Jalan Statistik, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, pada 28 Januari 2024.
Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis yang disebarkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, pada Rabu 29 Januari 2025.
“Pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo di bawah pimpinan Homy Heluka Komandan Batalion Yamue telah berhasil membakar satu unit mobil milik anggota militer Indonesia di Jalan Paradiso, Kompleks Perumahan Sosial KM 4, Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo pada hari ini Selasa, 28 Januari 2025, pukul 14.19 siang,” ujarnya.
Dijelaskan, Homy Heluka dan pasukannya sejak pagi telah melakukan operasi di wilayah Dekai hingga pukul 14.00 WIT, dalam operasi itu, mereka menemukan sebuah mobil yang menurut mereka, dua bulan belakangan mobil itu digunakan oleh aparat militer Indonesia untuk melaksanakan operasi.
“Mobil itu selama dua bulan ini digunakan oleh aparat militer Indonesia untuk melakukan operasi, maka pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo di bawah pimpinan Mayor Homy Heluka melakukan pembakaran hingga hangus. Atas kejadian ini, kami siap bertanggung jawab,” tegas Sebby.
TPNPB Kodap XVI Yahukimo juga menyampaikan kepada aparat keamanan dan Pemerintah Indonesia untuk segera hentikan operasi dan patroli dengan menggunakan mobil pribadi karena merema telah mengetahuinya.
“Kami juga sampaikan kepada warga sipil untuk hentikan aktivitasnya di wilayah konflik bersenjata di Yahukimo, karena pasukan kami sedang operasi dan pengejaran terhadap militer Indonesia yang selama ini melakukan penyisiran di wilayah pemukiman warga sejak pagi hingga malam dalam mencari tahu keberadaan pasukan TPNPB,” tuturnya.
TPNPB Kodap XVI Yahukimo pum menegaskan juga beberapa poin pernyataan sikap sebagai berikut.
Pertama, militer Indonesia yang selama ini memakai Mobil Avanza berkaca gelap segera hentikan operasi dan patroli di lorong-lorong jalan maupun menuju kebun dan hentikan penangkapan masyarakat sipil yang menuju ke kebun.
Kedua, Orang Papua atau pejabat Papua yang memiliki mobil kaca gelap yang telah diberikan kepada militer Indonesia di Yahukimo, jika kedapatan oleh TPNPB akan dieksekusi.
Ketiga, masyarakat non-Papua segera tinggalkan daerah konfik bersenjata di Yahukimo dan jika kedapatan melakukan kerjasama dengan militer Indonesia, juga akan diserang oleh TPNPB.
Keempat, militer Indonesia yang selama ini menyamar menjadi berbagai profesi segera hentikan aktivitas. Jika kedapatan, TPNPB tidak segan untuk langsung menembak.
“Dan terakhir, kelima, aparat militer Pemerintah Indonesia segera hentikan dwi fungsi militer di tanah Papua. Jika dikirim ke Papua untuk perang, TPNPB siap layani anda dan segera kosongkan gereja-gereja, rumah sakit, sekolah-sekolah, dan bangunan sipil lainnya yang selama ini dijadikan sebagai pos dan markas militer,” tuturnya.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Kombes Pol Yusuf menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku dari pembakaran mobil tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jurnal Timika.com, disebutkan mobil itu merupakan mobil dinas Polres Yahukimo.
Mobil tersebut dikabarkan dipinjam oleh salah satu anggotanya untuk berpamitan kepada keluarga yang berada di Jalan Statistik, KM 5, karena dirinya akan pindah tugas ke Polres Nabire.
Tetapi di perjalanan, ban depan dari mobil itu tertanam di ujung sebuah jembatan yang dalam kondisi rusak, anggota tersebut pun meninggalkan mobil dan kembali ke Polres Yahukimo guna meminta bantuan untuk menarik mobil itu.
Sayangnya, ketika aparat gabungan menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), mobil tersebut telah hangus terbakar. (Redaksi)