Mimika (Jurnal Timika) Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi (PWY) melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik pembuatan sumur bor di wilayah Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura, Senin 21 April 2025.
Brigjen TNI Tagor Rio Pasaribu mengatakan, peninjauan dilakukan berkaitan dengan program TNI Angkatan Darat (TNI AD) Manunggal Air, yang digagas oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Program tersebut menjadi salah satu bentuk nyata kehadiran TNI AD di tengah masyarakat sebagai solusi pemenuhan kebutuhan air bersih dan upaya mewujudkan ketersediaan air bagi masyarakat Papua.
“Kami ingin melihat secara langsung kondisi di lapangan, apakah lokasi tersebut layak dibuatkan sumur bor. Selain itu, kita juga harus memastikan kualitas airnya, sehingga program ini betul-betul tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Brigjen TNI Tagor Rio Pasaribu dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Selasa (22/4/2025).
Dalam peninjauan di empat titik yang tersebar di Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura, ditemukan sejumlah keluhan warga terkait kondisi air yang selama ini mereka gunakan. Di beberapa lokasi, air yang tersedia berwarna cokelat dan berbau tidak sedap, bahkan sebagian masyarakat belum pernah menikmati air bersih sama sekali.
“Hal ini yang menjadi perhatian kita, berdasarkan data dan hasil peninjauan di lapangan, kita ingin memastikan bahwa bantuan sumur bor nantinya benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Danrem) 172/Praja Wira Yakthi (PWY) menegaskan pihaknya ingin agar program yang digagas tidak hanya menjadi program.
Disebutkan juga, program bantuan sumur bor dengan hasil air bersih tersebut
akan terus dikawal sehingga pelaksanaannya berjalan sesuai rencana juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di wilayah Papua.
“Jadi harus mencapai tujuan utamanya yaitu menyediakan air bersih yang layak konsumsi bagi warga,” tegasnya.
Peninjauan tersebut turut diikuti oleh Kasrem 172/PWY Kolonel Inf Teddy Arifiyanto Setimiharja, S.I.P., M.M., M.Han., Kasiter Kasrem 172/PWY dan Dandim 1701/Jayapura. (Red)